Microlearning adalah mungkin istilah ini masih terdengar asing bagi Anda. Memang, penerapan Microlearning dalam dunia pendidikan masih jarang ditemui.
Pengertian Microlearning adalah sebagai berikut:
Microlearning adalah pendekatan pembelajaran di mana materi disajikan dalam potongan-potongan kecil yang mudah dicerna dan dipahami. Metode ini melibatkan penyajian informasi secara terstruktur dan terfokus dalam sesi pembelajaran singkat.
Secara sederhana, microlearning dapat diartikan sebagai pembelajaran dalam jangka waktu yang pendek. Meskipun tidak ada definisi yang pasti untuk microlearning, konsep ini umumnya disepakati sebagai metode pembelajaran singkat. Misalnya, sebuah seminar dapat menjadi contoh microlearning. Peserta seminar tidak perlu mengikuti acara tersebut dalam waktu yang lama, biasanya hanya dalam beberapa hari saja.
Namun, apa sebenarnya makna dari Microlearning? Microlearning terdiri dari kata “Micro” (ukuran kecil) dan “Learning” (belajar).
Dengan demikian, Microlearning dapat diartikan sebagai kegiatan belajar dengan skala yang kecil.
Tidak mengherankan jika Microlearning dianggap sebagai strategi untuk mempercepat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih efektif dan efisien. Dalam Microlearning, topik pembelajaran dibagi menjadi segmen-segmen kecil yang lebih terfokus.
Oleh karena itu, Microlearning membantu dalam menerima dan memahami informasi dengan lebih mudah.
Tidak hanya itu, belajar dengan konten yang singkat dan padat memudahkan dalam mengingat materi dan mengaplikasikannya.
Bayangkan jika semua materi dari suatu topik pembelajaran harus ditelan sekaligus dalam waktu yang sama. Hal tersebut jelas tidak efektif. Bahkan, ada kemungkinan bahwa materi penting hanya masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.
Baca juga rekomendasi artikel terkait Aplikasi elearning dari iSpring Indonesia.
Manfaat Microlearning adalah:
Tahukah Anda bahwa ada enam manfaat nyata dari Microlearning, antara lain:
Meningkatkan Kemampuan
Microlearning mampu meningkatkan kemampuan peserta atau karyawan dalam bekerja sesuai dengan bidangnya karena mereka telah menerima pembelajaran atau pelatihan.
Meningkatkan Keterampilan Kerja
Microlearning juga meningkatkan keterampilan kerja karena bersifat aplikatif. Ilmu yang diperoleh dari Microlearning dapat langsung diterapkan dalam dunia kerja.
Meningkatkan Prestasi
Mengikuti Microlearning dapat meningkatkan prestasi. Karyawan yang mengikuti Microlearning dapat menunjukkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengikutinya.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Lebih Baik
Microlearning juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Karena Microlearning seringkali dilengkapi dengan permainan, interaksi antar karyawan menjadi lebih santai. Selain itu, Microlearning memberikan manfaat yang lebih signifikan dalam pengembangan keterampilan karyawan dibandingkan dengan pembelajaran lisan atau nasihat.
Waktu Belajar yang Lebih Cepat
Dengan Microlearning, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kursus menjadi lebih singkat. Sehingga karyawan masih memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan tanggung jawab kerja dengan baik.
Efektif dan Efisien
Waktu belajar yang lebih cepat dan kemudahan dalam menyerap materi menjadikan Microlearning sebagai metode belajar yang efektif. Selain itu, Microlearning juga lebih terjangkau dari segi biaya. Oleh karena itu, Microlearning cocok untuk perusahaan yang ingin mengembangkan keterampilan karyawan secara serentak dengan biaya minimal.
Microlearning dalam Pengembangan SDM
Pengembangan SDM adalah kegiatan yang penting untuk memperbarui dan mengembangkan keterampilan serta kompetensi karyawan agar dapat melaksanakan tugas pekerjaan dengan baik.
Menurut World Economic Forum (WEF), sekitar 50% karyawan akan membutuhkan pelatihan keterampilan baru pada tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang cepat. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan keterampilan kepada karyawan untuk mendukung tujuan organisasi.
Berdasarkan laporan dari elearningindustry.com, banyak karyawan yang tidak ingin menghadiri sesi pelatihan yang berdurasi lama atau membaca materi yang panjang. Ditemukan juga bahwa karyawan berusia 35-44 dan 45-54 menganggap Microlearning lebih efektif dalam membantu pekerjaan mereka dan lebih mudah diimplementasikan.
Microlearning dinilai efektif karena dapat menghemat waktu dan biaya. Karyawan juga lebih suka belajar dalam waktu singkat.
Fakta mengejutkan lainnya adalah sekitar 70% perusahaan telah berinvestasi dalam pembelajaran online.
Dengan fakta-fakta tersebut, Microlearning menjadi salah satu cara terbaik bagi organisasi untuk mengembangkan kemampuan karyawan secara efektif dan efisien.
Di mana Anda bisa membuat Microlearning?
Meskipun Microlearning belum banyak diterapkan dalam dunia pendidikan, ispringindonesia.com sebagai Aplikasi LMS terkemuka di Indonesia telah secara resmi menghadirkan Aplikasi Elearning yang cocok digunakan untuk keperluan Microlearning.
Anda dapat menemukan membangun microlearning dengan iSpring Suite dengan menghubungi customer service kami.
Semoga bermanfaat ya! @askarasoft